Jumat, 28 November 2008

pendidikan untuk semua, education for all, justice for all




disini kita menghargai perbedaan
disini kita menghagai keberagaman kemampuan
ungkapan ini yg harus menjadi bagian yg harus diperhitungkan dalam dunia pendidikan,
karena masih ada ungkapan sekolah hanya untuk orang yang mempunyai uang saja, dan juga untuk anak yg memiliki hambatan/ anak berkebutuhan khusus (ABK) jangan cukup hanya di SLB saja, tapi dapat sekolah di sekolah umum lainnya sesuai dengan kemampuannya.
jangan ada alasan siswa /anak berkebutuhan khusus (ABK) akan menghambat proses belajar mengajar, jadikan semua itu tantangan untuk bagaimana mengajar yg efektif, dan selalu melakukan pengembangan dalam mengajar. tumbuhkan niat ibadah dalam mengajar, pengetahuan kita jangan hanya sebatas pada eksisitensi dunia saja.
persepsi/pemahaman yang sama dalam mendidik adalah ibadah, atau ada ungkapan (PGA) guru adalah Pegawai Gaji Akhirat,

kita semua sama, yang membedakan adalah keimanan
anak berkebutuhan khusus, yang sering kita anggap kelemahan menurut sebagian orang menurut saya adalah kasih sayang,
kalau ada orang yang mengganggap bahwa ada siswa yang memiliki kekurangan dalam pendengaran misalnya, sebenarnya adalah kasih sayang ketika dia dilindungi dari berbuat dosa dari mendengar hal-hal yang dilarang oleh ALLAH SWT, ketika ada anak yang memiliki hambatan bergerak, bagi diriku anak itu dilindungi dari berbuat dosa dari langkah kaki ke tempat maksiat. sebenarnya sungguh mulia mereka, dibandingkan kita yg sering lupa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, bahkan dengan kesempurnaan fisik ini menjadi semakin lupa dan bermaksiat.

menghargai keberagaman
ungkapan ini menuntut seorang guru untuk selalu terus belajar dalam mengajar, bagaimana menangani siswa dengan berbeda-beda cara,
kalau kita bisa mengajar mengajarlah, kalau tidak bisa mengajar maka belajarlah
bagaimana

mulai detik ini coba tengok disekitar kita
perhatikan dia, beri perhatian dia
doakan dia,
coba lihat disekitar kita
apakah ada anak yang memiliki hambatan, apakah dia sudah sekolah ?

ini hanya curahan hati hanya ingin berbagi
kata-kata yang keluar dari lisan akan langsung keluar dari telinga
kata-kata yang keluar dari hati maka akan singgah di hati
mengajar lah dengan hati, ya Allah berikan kekuatan kepada hamba untuk mengamalkan apa yang hamba katakan.amiin.
farizaudahdena@yahoo.co.id


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Well, sebuah paparan menarik tentang pendidikan untuk semua, yang selanjutnya disebut pendidikan inklusif, ditinjau dari sudut pandang yang penuh keimanan.
Bravo kang dena, terima kasih telah berkunjung ke blog saya tempo hari. Nanti saya taut kemari.

teman